|
foto Interview dengan Narasumber di Masjid Al Mubarok |
Masjid
Kuno yang tampak megah ini terletak di Berbek 8 km selatan kota,
didirikan tahun 1745 M oleh KRT Koesoemo atau Kanjeng Jimat, Bupati 1
di Berbek. Sebelum Kanjeng Jimat datang ke daerah Berbek, para
masyrakat mempunyai kepercayaan untuk menyembah Yoni (terdapat di
depan Masjid). Kemudian setelah Kanjeng Jumat datang, barulah
masyarakat mendapat pengetahuan untu menyembah Allah SWT. Atas berkat
jasa Kanjeng Jimat yang telah memberi petuah-petuah kepada
masyarakat, beliau di angkat sebagai Bupati pertama.
Beberapa
bangunan sebagai pelengkap antara lain Mimbar dari kayu jati berukir,
dibuat pada tahun 1758 M, atap Masjid yang semula dari ijuk diganti
Sirap. Pada tiang penyangga terdapat 22 tiang, 4 tiang besar dan
lainnya berukuran kecil. Tembok di masjid Al-Mubarok memiliki tebal
kurang lebih 1,5 meter dengan cara membangun tanpa bahan pelekat
(semen).
Di
sebelah selatan Masjid terdapat batu untuk mengasah pedang ataupun
alat-alat yang digunakan untuk pembangunan masjid. Sedangkan di
sebelah barat masjid terdapat makan Raden Tumenggung Sosro Koesoemo
atau Kanjeng Jimat.
Fungsi
dari Masjid Al-Mubarok selain dugunakan untuk sholat 5 waktu, juga
digunakan sebagai pengajian atau siraman rohani, sholawatan serta
setiap bulan april pasti diadakan slametan untuk memperingati hari
jadi kota Nganjuk (kirap). Dari beberapa sumber masyarakat yang kami
dapat, pada hari-hari tertentu banyak peziarah datang ke tempat
tersebut untuk mencari berkah.
|
Makam para leluhur yang berada di Masjid Al Mubarok |
|
Sebalah Kiri Yoni dan Sebelah Kanan Batu asah |
|
Pintu Masuk Ke Makam Kanjeng Jimat |
|
foto Raden Tumenggung Sosro Koesomo Atau Kanjeng Jimat |
|
Bedug dan Mimbar yang terdapat di masjid Al Mubarok |
0 komentar:
Posting Komentar